tanya jawab metode penelitian sosial

 Tanya Jawab metode penelitian sosial


1. Berikut ini dasar hukum kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. (Sumber: www. Covid19.go.id) 

Berdasarkan cuplikan sebagian dari susunan regulasi berkaitan dengan pencegahan dan penanganan bencana wabah covid-19 tersebut di atas, terlihat banyak kebijakan-kebijakan dan kebijakan tersebut hanya sebagian dari kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah sepanjang berlangsungnya wabah covid-19 tepatnya sejak setahun yang lalu yaitu bulan Maret 2019 sampai dengan sekarang. Berkaitan hal di atas lakukan analisis oleh saudara mengenai topik penelitian tentang kebijakan public dari semua kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat atau daerah tersebut, telusuri data-data yang mendukung permasalahan yang diperoleh dari sumber-sumber instansi pemerintah, Selanjutnya tentukan objek penelitian dan rumusan masalah dengan menggunakan metode pendekatan penelitian secara kualitatif?

 Jawab:

Objek penelitian: Terkait kebijakan public diatas, dikatakan hanya sebagian yang disebutkan diatas, oleh karena itu saya akan mengambil kebijakan public terkait COVID-19 yang sedang popular saat ini, yakni terkait vaksin. Peraturan terkait vaksin ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 10 tahun 2021 tanggal 24 Februari 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka  Penanggulangan Pendemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan yang akan saya teliti adalah “Seberapa efektifkah vaksin COVID-19 terhadap Pegawai Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel yang telah disuntik vaksin”

Rumusan Masalah:

1.    Apakah Vaksin COVID-19 ini aman terhadap pegawai Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel?

2.    Seberapa efektif vaksin COVID-19 terhadap Pegawai Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel?

3.    Apakah seluruh pegawai Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel wajib divaksin?

4.    Darimanakah sumber dana untuk memvaksin pegawai Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel berasal?

5.    Apakah efek samping yang ditimbulkan dari vaksin COVID-19  terhadap pegawai Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel?


2. Mengacu pada soal dan jawaban nomor sebelumnya, saudara selanjutnya menentukan preposisi penelitian, konsep dan variabel penelitian disertai dengan identifikasi dari variabel tersebut merujuk pada kajian teoretis menurut para ahli serta tentukan desain penelitian yang akan saudara pilih sesuaikan dengan sifat masalah yang saudara rumuskan?

Konsep penelitian: Konsep penelitian nya adalah melihat Apa nama vaksin yang digunakan dengan melihat efikasi vaksin tersebut menurut para ahli, serta melihat Berapa jumlah pegawai yang kembali terkena COVID-19 meskipun telah divaksin.

Preposisi: Kali ini saya mengambil penelitian kualitatif tentang seberapa efektif vaksin covid-19, maka preposisi yang saya buat adalah “Dari data yang kita miliki, untuk vaksin Sinovac pada tenaga kesehatan, periode Maret-April itu dilakukan evaluasi. Kita lihat perlindungan kematian sampai 98 persen...," kata dr Siti Nadia Tarmizi Juru bicara program vaksinasi Kementerian Kesehatan dalam diskusi yang disiarkan Forum Merdeka Barat 9, Rabu (16/6/2021). https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5608346/seberapa-efektif-vaksin-sinovac-dan-astrazeneca-melawan-varian-corona-di-ri

Variabel penelitian:

Efikasi Vaksin dari vaksin-vaksin yang ada. Berdasarkan sumber https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/21/190200023/8-vaksin-covid-19-di-dunia-dan-efikasinya-melindungi-dari-virus-corona?page=all, disebutkan bahwa:

-evikasi vaksin sinovac: 65,3%

-evikasi vaksin AstraZeneca: 70,4%

-evikasi vaksin sinopharm: 78%

-evikasi vaksin CanSino: 68,83%

-evikasi vaksin moderna: 80,2%

-evikasi vaksin Pfizer-BioNTech: 95%

-evikasi vaksin Janssen: 67%

-evikasi vaksin Sputnik V: 91,4%


3. Berdasarkan pada soal dan jawaban nomor sebelumnya tentunya saudara telah memiliki rancangan penelitian dengan metode dan desain yang jelas. Selanjutnya tentukan langkahlangkah penelitian berikutnya yaitu menentukan populasi dan pengumpulan serta pengolahan dan interpretasi data sesuai dengan jenis penelitian kualitatif?

Populasi: Populasi penelitian adalah seluruh pegawai di lingkungan Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel (Para Aparatur Sipil Negara dan Pegawai pramubakti dengan total sekitar 200 pegawai.

Pengumpulan data:

-melihat data jumlah pegawai yang ada melalui bagian kepegawaian dan bagian rumah tangga untuk melihat seberapa banyak pegawai yang sudah divaksin.

-menanyakan ke pihak rumah tangga mengenai apa vaksin yang akan digunakan nanti nya

-melihat grup whatsapps, karena biasa nya di grup WA akan diumumkan setiap ada pegawai yang positif covid-19.

 

4. Laporan penelitian adalah laporan pertanggungjawaban kegiatan penelitian yang sudah dijalani. Laporan ini membahas penelitian dengan jelas, lengkap, detail, dan bisa dipahami semua kalangan. Laporan ini berisi prosedur, proses, dan sistematika jalannya penelitian.

Ada 2 metode laporan penelitian; kualitatif dan kuantitatif. Buatlah laporan penelitian kualitatif berupa jurnal penelitian yang disesuaikan dengan langkahlangkah penelitian yang telah dilakukan pada jawaban soal-soal sebelumnya dengan mengacu kepada modul atau buku pendukung lainnya?

Jawab:

Judul: Seberapa efektifkah vaksin Covid-19 terhadap pegawai di lingkungan Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel?

Rumusan masalah:

Merebaknya kasus wabah Corona Virus Disease COVID-19, sejak Maret 2020 di Indonesia menyisakan kekacauan tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia. Wabah yang sempat dijadikan pandemic oleh WHO ini menyerang semua lapisan masyarakat. Kejadian baru ini membuat seluruh dunia kelabakan, belum terdapat nya anti virus atau obat untuk penyakit ini, membuatnya berkembang liar dan banyak manusia yang menjadi korbannya.

Untungnya saat ini sudah ditemukan vaksin nya oleh beberapa Negara luar, dan Indonesia sendiri sedang mengembangkan vaksin merah putih yang tidak tahu Kapan Vaksin ini bisa digunakan. Sejak tanggal 11 Januari 2021 Indonesia sudah mulai menyuntikkan vaksin dengan beberapa prioritas, prioritas pertama adalah tenaga kesehatan, TNI/POLRI, ASN, orang yang beresiko tinggi dan pada akhirnya seluruh masyarakat Indonesia tentunya.

Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel juga mendapatkan jatah vaksin tersebut melalui program Vaksin Gotong Royong. Seluruh pegawai di lingkungan Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel sebanyak sekitar 200 orang sudah memperoleh vaksin pada saat penelitian ini dibuat, walaupun ada beberapa pegawai yang tidak bisa divaksin karena permasalahan kesehatan yang dialami.

Muncul pertanyaan di benak pegawai? Apakah vaksin COVID-19 ini aman? Berdasarkan Siaran PERS Badan POM RI pada tanggal  11 Januari 2021, dikatakan bahwa vaksin tersebut aman. “Hasil evaluasi menunjukkan Coronavac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang, yaitu efek samping lokal berupa nyeri, indurasi (iritasi), kemerahan dan pembengkakan. Selain itu terdapat efek samping sistemik berupa myalgia (nyeri otot), fatigue, dan demam,” tutur Kepala Badan POM.

Vaksin yang pertama dan banyak digunakan di Indonesia hingga saat ini adalah Vaksin Merk Sinovac yang merupakan vaksin dari Cina dimana merupakan Negara pertama kali tempat virus tersebut merebak. Selanjutnya merk vaksin kedua yang juga banyak digunakan adalah Vaksin merk AstraZeneca yang berasal dari Inggris.

Seberapa efektif vaksin tersebut dapat dilihat dari efikasi yang ada. Efikasi vaksin Sinovac adalah 65,3%, sementara AstraZeneca adalah sebesar 70,4%.

Adapun seluruh pegawai di lingkungan Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel diwajibkan untuk divaksin, dan anggaran dana nya dibebankan pada DIPA Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel karena Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel mengikuti program vaksin gotong royong dimana biaya ditanggung oleh Badan/usaha yang melaksanakan vaksin.

Penelitian:

Penelitian terkait seberapa efektifitas vaksin COVID-19 ini dilihat dari vaksin apa yang digunakan serta jumlah pegawai yang kembali terkena setelah divaksin.

Berdasarkan data yang didapat, bahwa vaksin yang digunakan adalah vaksin merk Sinovac dengan evikasi 65,3% dan merk Astra Zeneca dengan efikasi 70,4%. Keduanya memang merupakan vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Terkait data Berapa jumlah pegawai yang terjangkit COVID-19 meskipun sudah divaksin, diperoleh data dari sekitar 200 orang yang sudah divaksin, terdapat sekitar 10 orang yang terkena COVID-19 meskipun sudah divaksin. Berarti hanya sekitar 5% pegawai yang terkena COVID-19 meskipun sudah divaksin. Ini membuktikan bahwa vaksin COVID-19 sangat efektif bagi pegawai Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel.

Namun perlu ditarik kesimpulan, meskipun kita sudah divaksin, kita tetap harus menjaga protokol kesehatan, sebab virus baru ini terus berevolusi dan banyak menimbulkan varian baru seperti Kappa dan Delta yang sangat mematikan. Perlu diingat bahwa sejak kecil kita mungkin pernah terkena flu, dan Apakah walaupun sudah pernah terkena flu lalu seumur hidup tidak akan terkena flu lagi? Tentu tidak, pasti aka nada saatnya kita kembali terkena flu, namun bedanya adalah ketika kita sudah pernah terkena penyakit tertentu dan sembuh, maka tubuh akan mengenali penyakit tersebut dan sudah ada imunitas nya, itulah Maha Kuasa nya Allah, tubuh ini sudah dirancang untuk bisa melawan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Akhir kata, semoga kita semua selalu sehat, dan “Jangan lupa bahagia”.

Posting Komentar untuk "tanya jawab metode penelitian sosial"