pengalaman suntik vaksin anti rabies untuk anak yang dicakar kucing liar


Kali ini saya akan membagikan pengalaman membawa anak saya pergi ke dokter untuk melakukan suntik vaksin anti rabies. Jadi ceritanya, anak saya yang baru berusia 1 tahun 4 bulan tiba-tiba dicakar kucing liar saat bermain bersama pengasuhnya. Saya dikabari pengasuhnya bahwa tadi anak saya tercakar kucing liar saat diajak belanja ke warung dekat rumah, menurut pengasuh yang juga tante saya sendiri, anak saya yang memang masih masa aktif-aktifnya nangis-nangis minta turun dari gendongan untuk melihat si kucing, dia memang sudah biasa bermain bersama kucing tetangga sebelah, tapi kucing tetangga sebelah yang notabene mahal-mahal semua itu, tidak ada yang agresif, terkadang sampai ditarik-tarik ekornya, si kucing tetangga yang kalau lihat di internet harga nya seharga NMax baru ini biasa saja, nah kali ini dia ketemu kucing liar, mungkin mau diajak main sama seperti kucing tetangga sebelah, ya wassalam, akhirnya kena cakar.

Jika dilihat dari lukanya, sepertinya si kucing benar-benar marah, ada beberapa bagian di tangan sebelah kanan anak saya. Mendengar kabar tersebut, tanpa berpikir panjang, saya dan isteri yang langsung pulang ke rumah saat jam kerja setelah mendengar kabar ini seketika itu juga membawa nya ke rumah sakit.

Kami pergi ke IGD Rumah Sakit yang masih satu grup Lippo, tidak usah aku sebutkan lah ya nama Rumah Sakit nya, pembaca pasti sudah tau apa rumah sakit yang aku maksud, setibanya di IGD, tidak lama setelah dokter melakukan observasi, langsung ditawarkan, "Ini mau divaksin anti rabies saja atau bagaimana pak?" Tanpa pikir panjang saya langsung jawab, "Iya dok".

Mari sedikit membahas mengenai bahaya rabies ini. Rabies atau yang biasa disebut penyakit anjing gila ini merupakan virus yang akan merusak sistem saraf si penderita yang terkena gigitan atau cakaran hewan yang sudah terinfeksi rabies sebelumnya. Ciri mudah hewan yang terinfeksi rabies adalah memiliki air liur yang banyak, sangat agresif, ekor yang turun ke bawah diantara kedua kaki hewan, takut cahaya, angin, air, dan biasanya hewan yang sudah terinfeksi rabies akan mati paling lama 14 hari setelah virus ini menyerang ke otak si penderita. Jadi semakin jauh lokasi gigitan dari otak si penderita, maka akan semakin lama virus ini berkembang, karena virus ini hanya menyerang bagian saraf otak si penderita. Sebelum sampai menyerang saraf otak, gejala gila nya belum kelihatan. Silakan baca sendiri di artikel atau yutub Bagaimana orang yang sudah terkena rabies perilakunya. Beberapa waktu lalu, sempat viral video anak kecil di Bali atau NTT saya lupa, yang  terkena rabies, namun karena lambat penanganan akhirnya meninggal. Di Video itu, si anak kehausan, tapi dia sudah takut air, ketika minum air, sudah seperti menelan kaca. So, lebih baik sedia payung sebelum hujan gaes.

Rabies sendiri paling banyak ditemui pada anjing, kucing, monyet dan sebenarnya seluruh mamalia bisa terkena dan menularkan rabies, termasuk manusia yang bisa dikatakan juga masuk dalam golongan mamalia. Penyebaran virus ini melalui air liur hewan atau manusia yang sudah terkena rabies. Namun, dari beberapa artikel yang aku baca, rabies paling banyak menyerang anjing, jadi berhati-hatilah berjalan-jalan di lokasi yang banyak anjingnya, untungnya di Palembang tidak banyak anjing, ada beberapa daerah yang banyak anjing berkeliaran, salah satunya Bali, aku pernah kesana, dan ya ampun, pagi-pagi aku udah dikejar anjing di sekitaran Pantai Kuta. Walau anjing itu aku lihat sebenarnya hanya bermain saja denganku (karena ekornya masih ke atas semua), tapi tetap saja geli diikutin anjing liar pagi-pagi di Kute.

Kembali ke pengalaman membawa anak ku yang masih kecil ke dokter karena terkena cakaran kucing liar. Jadi seketika itu juga kami langsung membawa nya ke IGD dan langsung diberikan vaksin atau serum anti rabies.


Jadi untuk anak kecil, vaksin atau serum anti rabies ini diberikan 4 tahap, yaitu hari pertama, hari ketiga, hari ketujuh, dan hari ke 21. Menurut keterangan dokter vaksin atau serum ini sangat keras, jadi dosisnya tidak bisa diberikan sekaligus pada anak kecil, aku tidak tahu jika orang dewasa Bagaimana, ntah itu memang prosedur atau bisa diberikan sekaligus.

Biaya suntik serum/vaksin anti rabies di Rumah Sakit yang aku sudah sebutkan diatas tadi jika melihat dari struk pembayaran adalah 400ribu diluar biaya lainnya, total biaya yang aku keluarkan untuk sekali suntik vaksin anti rabies dari struk yang dikeluarkan RS ini adalah 850ribu sudah termasuk obat dan perawatan yang diberikan rumah sakit.

Aku tidak tahu Apakah Vaksin atau serum anti rabies ini dicover BPJS atau tidak, yang jelas rumah sakit menginfokan bahwa vaksin atau serum anti rabies ini juga tersedia di Puskesmas, tapi isteri ku mengatakan tetap ingin di rumah sakit saja, ntahlah mengapa, padalah aku yakin di puskesmas pasti lebih murah. maklum saja, anak ku baru satu, dulu dapetnya lama, ya jadinya dia anak kesayangan banget sama mama papa nya.  

Posting Komentar untuk "pengalaman suntik vaksin anti rabies untuk anak yang dicakar kucing liar"