Seberapa penting kalibrasi monitor dalam fotografi?

Kalibrasi Monitor

Seberapa penting kalibrasi monitor dalam fotografi? Itu juga yang pertama kali muncul di benak saya ketika membicarakan kalibrasi monitor. Awal mula saya mengatakan "Wah, ini monitor kayaknya harus dikalibrasi?" adalah setelah belajar dari teman yang profesional wedding fotografi, dia mengatakan bahwa kalibrasi monitor adalah hal yang paling pertama harus dilakukan sebelum mengedit foto, jadi kesimpulan nya kalibrasi monitor sangatlah penting.

Saya sempat membaca bahwa untuk kalibrasi monitor yang benar-benar ciamik adalah menggunakan spider, sebuah alat untuk mengkalibrasi monitor.


Saya sempat searching, Apa saya beli spider aja ya? Lalu ketika saya cek harga, alamak harganya mahal, wkwkwk..namun tenang, ada orang-orang yang menyediakan jasa kalibrasi monitor ini.

Berhubung saya lagi di suatu tempat, ya langsung saja saya meluncur ke rumah Mas Diki, seorang ahli kalibrasi monitor untuk melakukan kalibrasi monitor laptop saya. Ngobrol-ngobrol sama Mas Diki (orangnya ramah dan ga pelit ilmu), ternyata "Alffy Rev" beli monitor dan di kalibrasi di tempat mas Diki. 

Mas Diki sempat ngomong, "Boleh dilihat perbedaan Wonderland Indonesia 1 dan 2, Wonderland 1 itu tidak dikalibrasi monitor nya, sementara Wonderland Indonesia 2 itu dikalibrasi monitor nya, lihat sendiri saja hasilnya, kalo mas nya fotografer pasti mas tahu Bagaimana warnya!"

Setelah mas diki ngomong begitu barulah aku nonton kedua video ini, dan benar saja, Wonderland Indonesia 2 itu warna nya ya bener, hasilnya lebih cetar membahana walau saat tulisan ini dibuat tetap saja Wonderland Indonesia 1 lebih banyak yang nonton, maklum saja, manusia di zaman sekarang lebih kepada kepo saja (seperti Anda yang sedang baca tulisan ini, wkwkwk..), Wonderland Indonesia 1 itu termasuk bisa dikatakan sebuah konsep yang berbeda yang belum pernah ditampilkan (video musik dengan video klip yang editan nya cetar membahana), setelah mencoba repetisi yakinlah animo nya tidak akan sebanyak pertama.

Ngomong Apa aku ini, kok ngalar ngidul, wkwkwk...

Kembali ke topik terkait kalibrasi layar monitor. Berikut beberapa poin penting yang aku catat dan aku bagikan ke kalian semua dari apa yang dikatakan mas Diki terkait kalibrasi monitor:

1. Setiap monitor diciptakan di pabrik tidak di kalibrasi secara benar-benar mantap

Kembali kepada Industri, Tahukah Anda bahwa semua perusahaan itu punya target? Termasuk lah perusahaan pembuat monitor, mereka harus mengejar target pembuatan monitor jika mereka mau mendapatkan keuntungan.

Nah, disitulah Mengapa setiap monitor (walaupun sama merk nya, jenis nya, warnanya) pasti tidak akan sama antara satu dengan lainnya. Jadi setiap monitor diciptakan tanpa dikalibrasi secara akurat, mengingat kebutuhan pasar yang tidak berlebih-lebihan banget, tidak seperti fotografer/videografer/desain grafis yang memang membutuhkan keakuratan warna monitor dengan hasil cetakan.

Saya sempat bergumam, "Mas, setahuku kalo produk Apple ngga perlu dikalibrasi? Sudah mantap, itulah Mengapa para editor banyak menggunakan nya!" terus mas nya ngomong begini, "Kata siapa, sama saja, bedanya standar apple itu lebih tinggi, bahkan layar monitor apple terjelek (misal kamu sial pas beli), Ya kamu bakal dapat monitor dengan Average delta e 2,8, itu masih diperkenankan sebab industri biasanya masih memperkenankan Average delta E sampai 3.

Lalu Bagaimana degan HP? Apakah warna nya sudah mendekati delta E 0? Menurut Mas Diki, hanya HP dengan layar OLED dan turunannya sajalah yang punya warna yang bisa dibilang mendekati akurat. Kembali aku tanyakan terkait Apple, maklum saja selama ini aku terlalu mendewakan produk apple terkait warna yang dihasilkan. Apakah semua produk HP Apple punya warna yang akurat? Mas diki bilang, "Ngga semua, hanya serie tertentu saja, tapi ya kembali lagi, Apple itu punya standar yang tinggi, itulah Mengapa mereka mahal, karena mereka jual kualitas, jadi walaupun ada yang tidak akurat, tapi pasti Apple masih berada di standar ambang batas Industri yang diperkenankan, yaitu Delta E dibawah 3".

Aku search Google, Apa saja HP yang punya layar OLED? Jawabannya ini:
  1. HP keluaran Apple (silahkan cek sendiri yang mana aja)
  2. HP Keluaran Samsung (silahkan cek sendiri yang mana aja)
  3. Beberapa HP jenis lainnya.
Lalu selanjutnya Apakah saya harus mendewakan OLED? Ternyata tidak. Ada AMOLED, SUPER AMOLED yang merupakan pengembangan OLED. Sebenarnya jenis monitor ada Apa saja? dari Beberapa Artikel yang saya baca ada LCD, TFT, IPS, OLED, AMOLED, SUPER AMOLED (Semakin ke kanan semakin tinggi tingkat keakuratan warna nya).

Apakah HP bisa dikalibrasi monitornya? Menurut Mas Diki tidak bisa.

2. Average Delta E

Aku baru tahu dari mas Diki (daging nih, monggo dicatet) bahwa Average delta E lah yang dijadikan tolak ukur terkait keakuratan warna pada sebuah monitor. Jadi warna sempurna itu punya Average delta E 0, semakin tinggi (delta E >3 keatas) semakin tidak akurat warna yang dihasilkan dengan warna saat cetakan atau ketika ditampilkan di layar yang punya keakuratan warna tinggi.

Average delta E adalah hitungan matematis antara input warna dengan The International Commision On Illumination (CIE) Standar. Organisasi yang didirikan pada tahun 1913 ini adalah yang pertama kali membakukan standar algoritma warna pada tahun 1974 yang kemudian lahir lah delta E 1974 yang terakhir diperbaharui dengan Delta E 2000.
color profile setelah kalibrasi

Jadi, pada intinya kalibrasi monitor adalah bertujuan untuk mengikuti standar delta E 2000 yang diciptakan oleh CIE. Semakin mendekati 0 delta E monitor kita, maka semakin bagus, semakin jauh dari 0 delta E monitor kita, ya siap-siap saja ketika kita ngedit perasaan sudah pas, tahu-tahu pas dicetak warnanya ambyar.

Tidak melulu akurasi warna ini karena kalibrasi, tapi juga bisa karena jenis monitor, monitor jenis apa yang kita gunakan. Menurut mas Diki monitor yang akurasi warnnya paling bagus adalah OLED dkk., monitor IPS juga bagus, tapi jangan pakai monitor TN apalagi LCD. Untuk tahu Apa itu monitor TN, baca tulisan ku yang ini: "Hasil editan Laptop berubah saat dipindahkan ke HP, mungkin ini penyebabnya!"

3. Tidak melulu brightness 100% = Ok

Menurut mas Diki, Biasanya monitor ketika keluar dari pabrik maka pabrik akan melakukan setting brightness 100%, itulah kadangan Mengapa orang tidak tahan lama didepan monitor, salah satunya adalah karena brightness nya 100%. Mas Diki memberikan ku rumus untuk monitor yang kubawa, Mas diki setting di brightness 50%, menurut mas diki untuk monitor yang kubawa ini, 50% ini lah settingan terbaiknya.

Dari beberapa artikel yang saya baca, brightness komputer yang baik untuk di dalam ruangan adalah di setting antara 40-60% saja, jadi bukan 100%. Untuk memudahkan menemukan brightness yang tepat, caranya adalah dengan menempatkan sebuah kertas putih disamping monitor, tentukan brightness nya hingga warna monitor mendekati warna kertas. Lihat gambar:
cara menentukan kecerahan layar monitor yang tepat, pada gambar ini yang tepat yang sebelah kanan

Ingat gaes, setiap monitor beda-beda.

4. Sebelum di kalibrasi

Sebelum di kalibrasi, setelah dilihat di Spider, ternyata monitor yang kubawa ini terlalu biru, white point nya sampai 9.000 kelvin. Perlu diketahui bahwa white point monitor yang standar itu adalah 6.500 kelvin.
sebelum kalibrasi


Mari Saya bantu baca berdasarkan arahan mas diki:
  • Measured White Point 9.112 kelvin (biru banget gaes, standar nya 6.500)
  • Average Delta E: 4,2 (warna sempurna nya 0,0)
  • Masih banyak warna yang salah (lihat gambar dibawah ini), yang merah ke kanan artinya berlebihan
    warna banyak yang salah

5. Setelah di kalibrasi

Setelah sekitar 30 menit di rumah Mas Diki (kata mas Diki semenjak Covid tokonya tutup, jadi buka nya di rumah), akhirnya monitorku selesai di kalibrasi, hasilnya mantap. Aku baru tahu bahwa hasil editan ku selama ini banyak yang ngaco, wkwkwkw...

Berikut adalah hasil setelah di kalibrasi:
setelah kalibrasi monitor
  • Measured White Point: 6341 kelvin (sudah mendekati standar)
  • Average delta E: 0,31 (hampir 0,0 gaes)
  • Warna sudah benar (tidak ada lagi yang sampai merah alias berlebihan) lihat gambar dibawah ini:
    warna benar setelah kalibrasi (tidak ada lagi yang merah)

5. Color Gamut

Apa itu Color Gamut? Color Gamut adalah rentang warna yang dapat dihasilkan oleh monitor Ada banyak jenis color gamut, seperti sRGB, DCI-P3, NTSC, Adobe RGB, REC.2020
Lalu, Apa standar color gamut yang banyak digunakan? jawaban nya standar color gamut adalah sRGB. Jika dilihat dari gambar diatas, rentang warna sRGB merupakan yang paling bawah, namun perlu diketahui bahwa sRGB lah yang paling banyak digunakan, termasuk dunia online, paling banyak mengunakan sRGB.

Adobe RGB digunakan hanya jika Anda ingin mencetak pekerjaan Anda, jika hanya untuk IG dsb., color profile yang Anda gunakan cukup sRGB.

Lantas Bagaimana jika Anda mensetting kamera di Adobe RGB, lalu Anda posting di facebook? Warna nya pasti akan pucat. Sebab Facebook tidak mendukung Adobe RGB, mereka mendukung sRGB. Jadi ada baiknya sebelum diposting, diconvert dulu warna nya jika Anda menggunakan Adobe RGB menjadi sRGB.

Lalu, Apa hubungan color gamut dengan kalibrasi monitor? Saya cuma ingin memberitahu bahwa ternyata setelah kalibrasi saya baru tahu monitor saya hanya 60% sRGB, sehingga sRGB yang sudah paling bawah, nah monitor saya cuma 60% nya, hahahaha...


Dari gambar diatas terlihat, monitor IPS Lenovo X260 saya hanya 62,5% sRGB, 43,1 Adobe RGB, dan 44,3 DCI P3.

Namun ngga apa-apa, toh kebutuhannya hanya sekedar hobi, hobi yang menekuni terlalu dalam, wkwkwk...balik lagi saya bukan profesional. Kembali ke konsep dasar, Mau hebat atau ngga seorang fotografer ketika dibayar atas hasil yang Ia buat maka dia Profesional.

Buat yang mau kalibrasi monitor di Jogja sama Mas Diki, ini saya tinggalin kontak WA mas Diki (0817 0412 212)

Semoga Bermanfaat.

 

Posting Komentar untuk "Seberapa penting kalibrasi monitor dalam fotografi?"