tanya jawab akuntansi biaya (2)

 


PT. Elektro merupakan produsen elektronik yang menghasilkan 3 jenis produk radio (jenis radio X, Y, dan Z) .  Ketiga jenis radio tersebut dihasilkan melalui dua departemen, yaitu departemen spare parts dan departemen asembling.  Pada saat ini, biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk di kedua depeartemen tersebut masing-masing atas dasar Jam mesin dan Jan kerja langsung.  Jumlah jam mesin di departemen spare parts adalah 10.000 Jam dan 5.500 jam kerja langsung di departemen asembling.  Selama tahun 2002 diperkirakan volume produksi dan jam yang dikonsumsi di departemen tersebut adalah Sbb: 

Jenis Radio

Volume

Dept. Spare parts

Dept. Asembling

X

25.000 Unit

2.500 Jam

1.500 Jam

Y

12.500 Unit

3.200 Jam

1.700 Jam

Z

7.500 Unit

4.300 Jam

2.300 Jam

Jumlah

45.000 Unit

10.000 Jam

5.500 Jam

 

Anggaran Biaya overhead untuk tahun 2002 masing-masing Rp. 55 Juta, baik untuk departemen Spare parts  maupun Assembling.  Data aktivitas lainnya adalah sebagai berikut:

 

Aktivitas

Biaya

(Rp)

Pemicu Biaya

Jenis Radio

Total

X

Y

Z

 

Set-ups

30.000.000,-

No. of set up

20

40

60

120

Machining

38.000.000,-

Machine hour

2.000

3.000

4.000

9.000

Raw materials handling

12.000.000,-

Material requisition

20

30

40

90

Packing

30.000.000,-

Orders packed

200

350

300

850

 

 

 

Diminta:

  1. Biaya overhead per unit menurut sistem konvensional maupun sistem ABC?!
  2. Berikan argumentasi atas ke dua perhitungan tersebut?!
  3. Apabila mekanisme sistem target costing dalam kasus ini akan diterapkan, faktor apa saja dan bagaimana pertimbangan saudara atas activity yang digunakan untuk menghasilkan spare parts tersebut?! Jelaskan berikut contoh.

Jawab:

1. Biaya overhead per unit menurut sistem konvensional maupun Activity based costing (ABC):

a. Sistem Konvensional

Department

Perhitungan

Produk

Total

 

 

X

Y

Z

Dept. Spare Part

X (2500/10000) x 55 jt

 Rp  13.750.000

 

 

 Rp    55.000.000

Y (3200/10000) x 55 jt

 

 Rp  17.600.000

 

Z (4300/10000) x 55 jt

 

 

 Rp  23.650.000

Dept. Assembly

X (1500/5500) x 55 jt

 Rp  15.000.000

 

 

 Rp    55.000.000

X (1700/5500) x 55 jt

 

 Rp  17.000.000

 

X (2300/5500) x 55 jt

 

 

 Rp  23.000.000

Total Biaya Overhead

 Rp  28.750.000

 Rp  34.600.000

 Rp  46.650.000

 Rp  110.000.000

Unit Produksi (unit)

25000

12500

7500

 

Biaya Overhead per unit

 Rp             1.150

 Rp             2.768

 Rp             6.220

 

 

B. Sistem ABC

Aktivitas

Perhitungan

Produk

Total

X

Y

Z

Set-Up

X (20/120) x 30jt

 Rp    5.000.000

 

 

 Rp    30.000.000

Y (40/120) x 30 jt

 

 Rp  10.000.000

 

Z (60/120) x 30 jt

 

 

 Rp  15.000.000

Machining

X (2000/9000) x 38jt

 Rp    8.444.444

 

 

 Rp    38.000.000

X (3000/9000) x 38jt

 

 Rp  12.666.667

 

X (4000/9000) x 38jt

 

 

 Rp  16.888.889

Raw Material

X (20/90) x 12 jt

 Rp    2.666.667

 

 

 Rp    12.000.000

Y (30/90) x 12 jt

 

 Rp    4.000.000

 

X (40/90) x 12 jt

 

 

 Rp    5.333.333

Packing

X (200/850) x 30 jt

 Rp    7.058.824

 

 

 Rp    30.000.000

Y (350/850) x 30 jt

 

 Rp  12.352.941

 

Z (300/850) x 30 jt

 

 

 Rp  10.588.235

Total Biaya Overhead

 Rp  23.169.935

 Rp  39.019.608

 Rp  47.810.457

 Rp  110.000.000

Unit Produksi (unit)

25000

12500

7500

 

Biaya Overhead per unit

 Rp                927

 Rp             3.122

 Rp             6.375

 

2. Argumentasi atas kedua metode diatas: Sistem konvensional kurang memperlihatkan secara detail berapa biaya overhead sebenarnya jika dibandingkan menggunakan sistem Activity Based Costing (ABC).

3. Apabila target costing digunakan dalam menghitung biaya overhead pabrik, maka sebelum membahas hal tersebut kita harus tahu terlebih dahulu apa itu target costing? Target costing adalah penentuan biaya maksimum yang dimungkinan bagi pembuatan sebuah produk baru dan kemudian membuat prototype yang menguntungkan dengan kendala biaya maksimum yang sudah ditentukan. Mudahnya adalah menentukan berapa untung yang diinginkan dalam sebuah produk.

Target costing= Target harga jual – laba yang diinginkan

Factor-faktor yang harus ditentukan dalam target costing:

-menentukan harga pasar

-menentukan laba yang diharapkan

-menentukan target biaya – laba yang diharapkan

-menggunakan rekayasa nilai

-menggunakan perhitungan biaya kaizen

Posting Komentar untuk "tanya jawab akuntansi biaya (2)"