metering kamera: harus paham


setelah sebelumnya kita telah belajar segitiga exposure dan white balance, hal lainnya yang tidak kalah penting adalah memahami metering pada kamera. metering sendiri menurut saya adalah Bagaimana cara sensor kamera digital mengukur cahaya untuk dijadikan bahan patokan menentukan exposure.
Metering kamera
Metering kamera

jadi sederhana nya, Bagaimana sensor menentukan bagian mana dalam frame yang akan diukur cahaya nya untuk diproses dalam komputerisasi kamera. Apakah kamera harus mengukur keseluruhan bagian frame? Apakah bagian tengah nya saja? Atau mungkin kita tentukan satu titik saja dalam frame yang harus diukur.

dari ketiga cara diatas hasilnya sudah pasti akan berbeda, kita misalkan kita memotret seseorang yang berada di tengah frame dan kita potret membelakangi matahari (backlight), sudah tahu backlight kan? Jika belum tahu, backlight itu melakukan pemotretan dengan objek tepat di depan cahaya (cahaya berada di belakang objek).

Jika Anda menetapkan mengukur seluruh bagian frame, sudah bisa dipastikan cahaya yang dihasilkan akan backlight, jadi cahaya background nya terlihat pas, namun orang yang ada di tengah foto akan terlihat hanya siluet nya saja.

Jika Anda menetapkan mengukur bagian tengah frame saja, sudah bisa dipastikan gambar yang dihasilkan membuat orang yang berada di tengah frame terlihat jelas (tidak siluet) namun background nya menjadi putih (over exposure), karena kamera pada mode ini tidak mengukur cahaya di sisi samping kiri kanan foto, melainkan hanya memperdulikan bagian tengah saja.

Jika Anda menentukan satu titik saja yang akan diukur sebagai bahan pertimbangan kamera mengukur exposure, maka hasilnya akan tergantung titik mana yang Anda ukur (sepengalaman saya saat menggunakan dslr, bagian yang diukur saat menggunakan spot metering ini adalah bagian yang menjadi titik fokus, koreksi saya jika saya salah). Jika fokus nya berada di orang di tengah frame, maka orang tersebut terlihat jelas hasil fotonya, namun belakangnya (background) menjadi over exposure, berlaku sebaliknya jika kita memfokuskan pada background, karena yang saya contohkan adalah foto membelakangi cahaya, maka hasil fotonya menjadi background terlihat normal, namun orang yang berada di tengah frame menjadi siluet.
Multi/matrik metering
Multi/matrix metering
Spot metering
Spot metering
setelah memahami analagi sederhana diatas, saya akan mencoba menjelaskan nama-nama metering ini pada kamera, biasa pada masing-masing merk kamera, beda-beda namanya, namun ya hasilnya sama, maklum saja, para produsen kamera tidak mau dianggap mencontek, terkadang hal ini juga yang mempersulit kita sebagai pengguna, jadi Anda harus pahami, bukan sekedar tahu, jika Anda paham, kamera apapun yang Anda gunakan pasti Anda bisa memahami mode metering nya.

mode metering nikon

-matrix metering: mengukur cahaya seluruh bagian frame
-spot metering: mengukur titik yang menjadi fokus kamera
-center weighted metering: mengukur cahaya bagian tengah frame saja


mode metering canon

-evaluative metering: mengukur cahaya seluruh bagian frame
-partial metering: mengukur sebagian cahaya bagian frame, biasanya juga mirip dengan center weighted metering
-center-weighted average metering: mengukur cahaya bagian tengah frame
-spot metering: mengukur titik yang menjadi fokus kamera


mode metering sony

-multi: mengukur cahaya seluruh bagian frame
-center: mengukur cahaya hanya bagian tengah frame saja
-spot: mengkur titik yang menjadi fokus kamera
-entire screen average: mengkur rata-rata kecerahan dalam frame, mirip seperti multi
-highlight: mengkur bagian yang cerah dalam frame, mirip spot metering


mode metering olympus/lumix/panasonic 

-digital ESP metering: mengukur cahaya seluruh bagian frame
-center weighted averaging metering: mengukur cahaya bagian tengah frame saja
-spot metering: mengukur titik yang menjadi fokus kamera
-HI Spot metering: mirip spot metering, namun membuat bagian yang over menjadi sedikit normal
-SH Spot metering: mirip spot metering, namun membuat bagian yang under menjadi sedikit normal.


mode metering fujifilm

-multi: mengkur cahaya seluruh bagian frame
-average: mengukur cahaya rata-rata bagian frame, miip multi metering
-center-weighted: mengukur cahaya bagian tengah frame
-spot: mengukur titik yang menjadi fokus kamera

saya rasa sudah lengkap mode metering yang saya bagikan diatas, lantas mode metering mana yang sebaiknya digunakan untuk sehari-hari? jawabannya adalah tergantung kondisi cahaya lokasi pemotretan dan sesuai keinginan si pemotret. Namun untuk keseharian saya menggunakan matrix/evaluative/multi/digital ESP metering/multi metering alias mengukur keseluruhuan cahaya pada frame. saya hanya menggunakan spot metering jika saya menghadapi kondisi cahaya dengan kontras tinggi (konser atau kondisi banyak cahaya dengan intensitas bermacam-macam) atau ketika foto membelakangi matahari, untuk menghindari foto backlight maka Anda harus menggunakan spot metering.

untuk mode metering lainnya, terus terang saya jarang gunakan.

ketika saya dulu belajar fotografi muncul pertanyaan? kapan digunakan mode metering ini? jawabnya adalah setiap memotret pasti Anda gunakan salah satu mode metering, jadi jangan sampai salah persepsi, seluruhnya (ISO, Apperture, Shutter Speed, Metering, White Balance, Fokus) pasti Anda gunakan setiap kali Anda motret.

Saran saya pelajari dulu manual book kamera saat pertama kali Anda memegang kamera, baca pelan-pelan hingga Anda paham apa maksudnya, baru Anda praktek, Jika Anda belum paham benar kamera yang Anda gunakan, percuma saja misalkan Anda membeli kamera mahal-mahal dengan segudang fitur namun Anda tidak bisa memahami cara menggunakan fitur-fitur yang membuat kamera Anda mahal.

Sekian dulu pembahasan mengenai memahami metering pada kamera, setiap mode metering akan mempengaruhi hasil foto Anda. semoga bermanfaat

Posting Komentar untuk "metering kamera: harus paham"