SOAL 1
Pengadaan barang/jasa publik atau pengadaan barang/jasa
pemerintah saat ini menggunakan ketentuan pada Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan segala aturan
turunannya yang dapat diunduh pada https://jdih.lkpp.go.id/ khususnya Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
 
Lakukan analisis terhadap berbagai peraturan tersebut,
khususnya pada Peraturan LKPP No 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia, kemudian isilah titik-tik pada kumpulan
diagram di bawah ini
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 
 
 
 
 
Untuk memudahkan menjawab, berikut ini beberapa
alternatif jawaban:
·        
Tender
·        
E-purchasing
·        
Pengadaan langsung
·        
Penunjukan langsung
·        
Tender cepat
 
 
 
Berikut ini beberapa pilihan jawaban:
·        
Lumsum
·        
Kontrak payung
·        
Gabungan lumsum dan harga
satuan
·        
Waktu penugasan
·        
Harga satuan
·        
Terima jadi (turnkey)
 
 
 
Berikut beberapa alternatif jawaban:
·        
Tender jasa lainnya
·        
Tender barang
·        
Seleksi jasa konsultansi perorangan
·        
Pascakualifikasi 
·        
Penunjukan langsung
·        
Seleksi jasa konsultansi
badan usaha
·        
Tender pekerjaan
konstruksi
·        
Prakualifikasi
 
SOAL 2
Anda selaku analis kebijakan di suatu Pemerintah Daerah
(di tempat ada domisili) diminta pimpinan anda untuk mengevaluasi perbandingan
ASET TETAP Pemda tempat anda bekerja dengan setidaknya 3 Pemerintah Daerah yang
bersebelahan. Sumber data adalah Laporan
Keuangan Tahun Anggaran 2019.
Pertanyaan:
Carilah informasi APBD Pemerintah Daerah (di tempat anda)
kemudian bandingkan dengan APBD Pemerintah Daerah yang bersebelahan dengan
domisili anda (setidaknya 3 Pemda). Setiap APBD, cukup ambil data aset tetap saja.
Sumber informasi wajib disertakan dan harus dari sumber yang valid dan dapat
dipercaya.
 
  | 
   No 
   | 
  
   Uraian 
   | 
  
   Aset tetap Pemda ..... 
   | 
  
   Aset tetap Pemda ..... 
   | 
  
   Aset tetap Pemda ..... 
   | 
 
 
  | 
   1 
   | 
  
   Tanah  
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
 
 
  | 
   2 
   | 
  
   Peralatan dan mesin 
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
 
 
  | 
   3 
   | 
  
   Gedung dan bangunan 
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
 
 
  | 
   4 
   | 
  
   Jalan, irigasi dan
  jaringan 
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
 
 
  | 
   5 
   | 
  
   Aset tetap lainnya 
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
 
 
  | 
   6 
   | 
  
   Konstruksi dalam
  pengerjaan 
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
 
 
  | 
   7 
   | 
  
   Akumulasi penyusutan 
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
  
     
   | 
 
 
  | 
   Sumber informasi Pemda
  .... adalah .................. 
  Sumber informasi Pemda
  .... adalah .................. 
  Sumber informasi Pemda
  .... adalah .................. 
   | 
 
 
  | 
     
   | 
 
 
Kemudian buatlah grafik batang untuk membandingkan aset
tetap tersebut
Dan terakhir berikan analisis deskriptif terhadap hasil
observasi anda dan grafik anda tersebut
 
SOAL 3
Anda selaku analis kebijakan di Sekretariat Negara (Sesneg)
diminta Presiden RI anda untuk mengobservasi Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2019 yang dikeluarkan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pertanyaan:
Atas observasi yang anda lakukan, isilah tabel informasi
yang dibutuhkan oleh Presiden di bawah ini
 
  | 
   Pertanyaan 
   | 
  
   Jawaban 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Link / tautan LHP LKPP
  Tahun 2019 
   | 
  
   https://www.bpk.go.id/lkpp 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Struktur LHP LKPP Tahun
  2019 
   | 
  
     
   | 
     | 
 
 
  | 
   Standar pemeriksaan yang
  digunakan oleh BPK RI 
   | 
  
   Standar Pemeriksaan
  Keuangan Negara (SPKN) 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Opini BPK 
   | 
  
   Wajar Tanpa Pengecualian 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Jumlah kelemahan dalam
  pengendalian intern 
   | 
  
   BPK menemukan 26 kelemahan pengendalian intern dan 5
  permasalahan terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan
  perundang-undangan, sebagai berikut. 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Temuan SPI terkait
  pengelolaan aset tak berwujud  
   | 
  
   Pengendalian atas
  Pengelolaan Aset Tak Berwujud pada 32 Kementerian/Lembaga Belum Memadai
  Berdampak Adanya Saldo BMN yang Tidak Akurat serta Penatausahaan dan
  Pencatatan Aset Tak Berwujud yang Tidak Sesuai Ketentuan; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Temuan SPI terkait
  Universitas Indonesia 
   | 
  
   Terdapat Pencatatan Ganda atas Aset Sebesar Rp1,47
  Triliun yang Diakui Sebagai Aset Tetap pada LK PTNBH Universitas Indonesia
  Tahun 2019 dan Persediaan pada LK Kemenristekdikti Tahun 2019; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Temuan SPI terkait
  realisasi belanja untuk diserahkan kepada masyarakat 
   | 
  
   Penyajian Aset yang Berasal dari Realisasi Belanja
  dengan Tujuan untuk Diserahkan Kepada Masyarakat sebesar Rp44,20 Triliun pada
  34 K/L Tidak Seragam, serta Terdapat Permasalahan Penatausahaan dan Pertanggungjawaban
  Realisasi Belanja dengan Tujuan untuk Diserahkan Kepada Masyarakat yang tidak
  Sesuai Ketentuan 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Rekomendasi BPK terkait
  dokumen Surat Setoran Pajak (SSP) 
   | 
  
   Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak agar segera
  menindaklanjuti rekomendasi BPK pada LHP terdahulu yaitu menyempurnakan
  informasi pemungut pajak dalam SSP dan menyediakan menu penginputan data
  pemungut dalam aplikasi MPN; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Rekomendasi BPK terkait
  anggota TNI/Polri 
   | 
  
   Menetapkan kebijakan terkait pertanggungjawaban atas
  penurunan nilai investasi yang bersumber dari AIP dan dampaknya terhadap
  kewajiban kepada Anggota TNI/POLRI dengan memperhatikan PP Nomor 102 Tahun
  2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit TNI, Anggota Kepolisian Negara RI, dan
  Pegawai ASN di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara RI dan
  PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Jumlah
  Kementerian/Lembaga yang menjadi entitas pemeriksaan 
   | 
  
   89 lembaga 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Hasil reviu terkait
  kemandirian fiskal Pemerintah Daerah 
   | 
  
   Hasil Reviu atas Kemandirian Fiskal Pemerintah
  Daerah Tahun 2018 dan 2019 Hasil reviu menunjukkan bahwa sebagian besar
  Pemerintah Daerah belum mandiri. Hal ini diindikasikan dengan hasil
  perhitungan Indeks Kemandirian Fiskal (IKF) berikut ini. a. Pada Tahun
  Anggaran (TA) 2018, Pemerintah Provinsi yang Belum Mandiri sebanyak 10
  Provinsi dan turun menjadi 8 Provinsi pada TA 2019. Adapun jumlah Pemerintah
  Kabupaten/Kota yang Belum Mandiri sebanyak 471 Kabupaten/Kota pada TA 2018
  dan turun menjadi 458 Kabupaten/Kota pada TA 2019; b. Terdapat sedikitnya 102
  daerah dengan nilai IKF dibawah 0,05 yang menunjukkan bahwa daerah-daerah
  tersebut sangat tergantung dengan dana transfer, karena PAD hanya cukup untuk
  membiayai 5% belanja daerah; c. Terdapat 16 Provinsi dengan kategori Menuju
  Kemandirian pada TA 2018 dan meningkat menjadi 18 Provinsi pada TA 2019.
  Sedangkan jumlah Kabupaten/Kota yang masuk 
    
    
   | 
     | 
 
 
  | 
   Temuan pada LHP SPI
  Tahun 2019 terkait penggunaan rekening pribadi 
   | 
  
   Terdapat Penggunaan Rekening Pribadi untuk Pengelolaan
  Dana yang Bersumber dari APBN, Saldo Kas Tidak Sesuai dengan Fisik, Sisa Kas
  Terlambat/ Belum Disetor dan Penggunaan Kas yang Tidak Dilengkapi Dokumen
  Pertanggungjawaban pada 34 Kementerian/Lembaga; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Temuan pada LHP SPI
  Tahun 2019 terkait penggunaan rekening pribadi 
   | 
  
   Terdapat Penggunaan Rekening Pribadi untuk
  Pengelolaan Dana yang Bersumber dari APBN, Saldo Kas Tidak Sesuai dengan
  Fisik, Sisa Kas Terlambat/ Belum Disetor dan Penggunaan Kas yang Tidak
  Dilengkapi Dokumen Pertanggungjawaban pada 34 Kementerian/Lembaga; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Temuan pada LHP SPI
  Tahun 2019 terkait Aset Tak Berwujud 
   | 
  
   Pengendalian atas Pengelolaan Aset Tak Berwujud pada
  32 Kementerian/Lembaga Belum Memadai Berdampak Adanya Saldo BMN yang Tidak
  Akurat serta Penatausahaan dan Pencatatan Aset Tak Berwujud yang Tidak Sesuai
  Ketentuan; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Temuan pada LHP
  Kepatuhan Tahun 2019 terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak 
   | 
  
   Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada 40
  K/L Minimal Sebesar Rp709,64 Miliar, serta Pengelolaan Piutang pada 16 K/L
  Sebesar Rp1,78 Triliun Belum Sesuai Ketentuan; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Temuan pada LHP
  Kepatuhan Tahun 2019 terkait Realisasi Belanja 
   | 
  
   Penyajian Aset yang Berasal dari Realisasi Belanja
  dengan Tujuan untuk Diserahkan Kepada Masyarakat sebesar Rp44,20 Triliun pada
  34 K/L Tidak Seragam, serta Terdapat Permasalahan Penatausahaan dan
  Pertanggungjawaban Realisasi Belanja dengan Tujuan untuk Diserahkan Kepada
  Masyarakat yang tidak Sesuai Ketentuan; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Rincian permasalahan
  belanja pada temuan terkait realisasi belanja  
   | 
  
   Penyajian Aset yang Berasal dari Realisasi Belanja
  dengan Tujuan untuk Diserahkan Kepada Masyarakat sebesar Rp44,20 Triliun pada
  34 K/L Tidak Seragam, serta Terdapat Permasalahan Penatausahaan dan
  Pertanggungjawaban Realisasi Belanja dengan Tujuan untuk Diserahkan Kepada
  Masyarakat yang tidak Sesuai Ketentuan; 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Klasifikasi kondisi
  kemandirian fiskal daerah 
   | 
  
   Sebagian besar Pemerintah daerah belum mandiri 
   | 
     | 
 
 
  | 
   Peta kemandirian fiskal
  provinsi tahun anggaran 2019 
   | 
  
     
   | 
     | 
 
 
  | 
     
   | 
 
 
Posting Komentar untuk "tanya jawab akuntansi sektor publik (2)"