memahami diafragma/bukaan/apperture pada lensa

Bagi Anda yang seorang pemula, pasti bingung Apa itu diafragma/bukaan/apperture? sebenarnya ketiganya adalah sama, itu hanya penyebutan nya saja yang berbeda. baiklah dalam pembahasan kali ini saya akan membahasnya dengan menggunakan kata bukaan saja, karena saya lebih senang menyebutnya dengan bukaan.
Foto landscape
Gambar I. Foto bukaan f/7.1
bukaan pada lensa kamera adalah beberapa bilah pedang yang dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah lingkaran. bukaan ini berada didalam lensa kamera. bukaan ini bisa diatur besar kecilnya, semakin besar bukaan berarti intensitas cahaya yang masuk lensa semakin banyak, semakin kecil bukaan lensa maka intensitas cahaya yang masuk lensa juga semakin sedikit.

bukaan lensa sendiri tidak terlepas dari segitiga exposure, bukaan lensa adalah salah satu elemen dari segitiga exposure.

rumus mudah memahami bukaan lensa adalah, semakin besar bukaan lensa maka foto yang dihasilkan bokeh (blur pada bagian yang lain selain subjek yang menjadi fokus), saya rasa sudah sering mendengar kata bokeh ini ya, hhe..

begitu sebaliknya, semakin kecil bukaan lensa, maka seluruh bagian foto akan menjadi jelas (tidak ada yang bokeh).

jangan terbalik, bukaan besar adalah yang angkanya kecil, contoh f/2.8, f/1.8, f/1.4.
Foto bokeh
Gambar II. Foto bukaan besar f/1.8
bukaan kecil adalah yang angkanya besar, contoh f/8, f/11, f/16 dst..
Foto bukaan f/5.6
Gambar III. Foto bukaan f/5.6
terkadang orang juga menyebut bokeh atau tidak ini dengan istilah DOF. DOF adalah singkatan Depth Of Field, bahasa indonesia nya ruang tajam. Jika ada yang bilang, "oh, ini foto DOF nya sempit", artinya foto itu bokeh.

Begitu sebaliknya, jika ada yang bilang, "DOF nya lebar" berarti foto yang dimaksud tidak ada bokeh-bokehnya sama sekali.

biar tidak bingung, saya ajarkan agar ketika motret tidak bingung. saat motret, urutan nya yang pertama kali kalo Anda pemula maka tentukan ISO nya dulu, berapa ISO yang ingin dibuat, kalo pemula mending ISO auto aja, White Balance (WB) auto juga, metering evaluative saja (nanti saya bahas di tempat lain mengenai WB dan metering.

setelah menentukan ISO, baru tentukan bukaan, misal pengen bokeh, berarti setel bukaan lensa nya terbesar yang bisa dicapai lensa. kalo pake lensa kit, bukaan terbesarnya f/3.5 tidak bisa lebih besar lagi.

setelah itu baru shutter speed, jika llight meter menunjukkan over, maka tambah kecepatannya, jika light meter menunjukkan under, maka kurangi kecepatannya.

tidak ada yang istimewa dengan bukaan lensa, fungsinya hanya itu saja, membuat bokeh atau tidak bokeh.

untuk foto portrait sendiri, saya biasa setel di bukaan besar biar background nya bokeh. untuk foto bersama, saya biasa setel bukaan di sekitar f/5.6 - f/7.1. untuk foto landscape saya biasa setel bukaan agak kecil, biar semuanya jelas (tidak ada yang bokeh), biasa saya setel di f/7.1 hingga f/11 saya rasa cukup tidak usah terlalu kecil hingga bukaan f/22, nanti Anda sendiri yang repot mengatur speednya.

baca juga: memahami segitiga exposure

Posting Komentar untuk "memahami diafragma/bukaan/apperture pada lensa"