main ke rumah baba boentjit

Rumah baba boentjit
Rumah baba boentjit. Sumber: pribadi
Tahukah Anda jika di Kota Palembang kita tercinta ini juga ada satu tempat wisata yang masih dibilang baru, namanya rumah baba boentjit. Rumah Baba Boentjit ini pertama kali diperkenalkan oleh Genpi (Generasi Pesona Indonesia) Sumsel sekitar September 2017.

Rumah Baba Boentjit sendiri berada di Lorong Sodagar, daerah 3-4 Ulu. Jika Anda berniat main ke rumah baba boentjit, saran saya naik ketek saja dari Benteng Kuto Besak atau dari parkiram ketek bawah ampera, sebab jika Anda menggunakan jalur darat, cukup sulit akses nya, kita harus melalui lorong-lorong sempit sebelum bisa tiba di rumah Baba Boentjit.

Rumah Baba Boentjit sendiri merupakan rumah tua dari abad 19 yang pada masanya merupakan rumah seorang sodagar kaya kota palembang. Pada jaman dahulu memang banyak sodagar kaya palembang yang sengaja membuat rumah nya tepat di pinggir sungai musi.
Rumah baba boentjit
Arsitektur cina. Sumber: pribadi
Rumah Baba Boentjit sendiri memiliki arsitektur budaya cina yang kental. rumah ini berbentuk seperti limas layaknya rumah khas dari provinsi sumatera selatan. ada tiga bangunan utama yang ada dalam rumah, bagian depan untuk menerima tamu, sisanya dibagian belakang sebagai tempat kediaman si empunya rumah.
Rumah baba boentjit
Main ke rumah baba boentjit. Sumber: pribadi
pada saat kami (saya dan dua orang rekan) kesana, kami disambut oleh ibu-ibu (saya lupa namanya) yang merupakan keturunan dari Baba Boentjit sendiri. Ibu tersebut menempati rumah ini bersama keluarga nya. Si Ibu mengatakan bahwa dia adalah keturunan ke-8 dari Baba Boentjit sendiri.
Rumah baba boentjit
Ibu pemilik rumah sedang menjelaskan mengenai rumah baba boentjit. Sumber: pribadi
di rumah Baba Boentjit ini ada dipajang beberapa foto lama, saya sempat mengabadikan, namun lupa foto yang mana yang merupakan Baba Boentjit alias pemilik rumah.
Rumah baba boentjit
Foto-foto tua. Sumber: pribadi
Sebagian besar kayu yang digunakan rumah Baba Baoentjit adalah kayu lama yang kualitas nya tidak usah diragukan lagi. Jika Si Ibu merupakan keturunan ke-8 dari Baba Boentjit jika kita misalkan umur normal rata-rata manusia 65 tahun. berarti lebih kurang rumah tersebut sudah berusia 300-400 tahunan. luar biasa bukan.

memang benar mungkin saja rumah ini ada sebagian nya yang sudah dipugar, namun saya yakin tidak semua, pasti masih banyak kayu-kayu yang masih bertahan. sebab itu aku rasakan sendiri di rumah nenek ku di dusun, rumah nenek ku itu sudah berusia tua juga, namun kayu nya masih kokoh.
Rumah baba boentjit
Pintu dan ukiran. Sumber: pribadi
didalam rumah Baba Boentjit ini terdapat guci-guci tua, altar sembahyang, foto-foto kenangan, serta ornamen-ornamen rumah khas budaya cina yang khas. pintu masuk altar sembahyang berwarna merah mengkilap yang sangat berat (karena aku mencoba membuka tutup pintu) menjadi tempat yang sangat menarik untuk berfoto.

saat kami bertanya-tanya ke si Ibu terkait rumah ini, Si Ibu mengatakan, "sebelum rumah Baba Boentjit dijadikan tempat wisata, dulunya kayu-kayu ini tidak kami cat, namun karena kami pikir sudah jelek dan kusam, jadi kami cat saja, eh ternyata kami kena marah sama dinas pariwisata, kata mereka memang seharusnya tidak usah dicat ulang, karena akan hilang nilai sejarahnya jika di cat, kami sangat menyesal, kami tidak tahu."
Rumah baba boentjit
Berbincang dengan pemilik rumah. Sumber: pribadi
tiket masuk rumah baba boentjit ini tidak ada tarif tetap. kita hanya perlu mengisi kotak pemeliharaan rumah baba boentjit secara sukarela.

selain menikmati wisata sejarah rumah tersebut, kita juga bisa menikmai berbagai jajanan pasar yang dijual di depan rumah tersebut. jika kita datang disaat yang tepat, di depan rumah baba boentjit ini dibuka juga Pasar Baba Boentjit, jualannya adalah jajanan-jajanan pasar. kalo aku tidak salah, pasar Baba Boentjit ini buka di malam minggu (aku tidak bertanggung jawab jika informasi pasar ini salah, sebab dahulu pasar ini dibuka bersamaan dengan promosi pariwisata rumah ini, jadi tidak tahu Apakah sekarang masih ada).
Rumah baba boentjit
Lokasi pasar depan rumah. Sumber: pribadi
oh iya, saat kami main ke rumah baba boentjit, kami naik ketek dari kampung al-munawar atau yang lebih dikenal dengan kampung arab 14 ulu yang juga merupakan tempat wisata. ongkos naik ketek dari kampung al-munawar ke rumah baba boentjit adalah tergantung kesepakatan tawar menawar, saat itu kami dikenakan Rp 30.000,- untuk 3 orang, berarti Rp 10.000,- per orang.

Adakah pembaca yang belum tahu ketek? ketek adalah sebutan orang palembang untuk perahu bermesin tempel.

Naik ketek ke rumah baba boentjit lebih mengasyikkan, sebab kita bisa banyak melihat pemandangan tepian sungai musi serta melihat berbagai kegiatan budaya yang masyarakat setempat lakukan.

setelah puas berbincang dengan Si Ibu penghuni rumah baba boentjit, kami pun pulang dengan membawa beberapa pengetahuan baru mengenai rumah baba boentjit, yaitu:
1. rumah baba boentjit adalah rumah sodagar kaya palembang pada masa lalu
2. selain rumah baba boentjit, ternyata di seberang rumah tersebut (tepatnya di daerah sekanak) masih di tepian sungai musi dan terlihat dari rumah baba boentjit ada gudang boentjit yang sekarang juga dijadikan tempat wisata mural.
3. meskipun rumah baba boentjit adalah rumah cina dan terdapat altar sembahyang, sudah banyak keturunan Beliau yang menikah dengan orang asli palembang dan menjadi mualaf (koreksi saya apabila salah mengenai informasi ini)
4. kata si ibu, ukiran tulisan cina dalam rumah ini dilapisi dengan emas asli.
5. selain dikenal dengan rumah baba boentjit, tempat wisata ini juga dikenal dengan pasar baba boentjit.
Rumah baba boentjit
Ukiran. Sumber: pribadi
oke, sekian dulu share tulisannya. semoga bermanfaat

Posting Komentar untuk "main ke rumah baba boentjit"