kondisi rumah bung karno kini di bengkulu

Rumah bung Karno di bengkulu
Rumah pengasingan bung Karno Bengkulu. Sumber: pribadi
Tahukah Anda bahwa Bapak Proklamator kita, Bung karno pernah diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1938-1942. Selama pengasingan nya di bengkulu Bung Karno tinggal di sebuah rumah yang sekarang lebih dikenal dengan rumah bung karno.

Kondisi rumah bung karno kini di bengkulu tentu berbeda dengan saat bung karno mendiami rumah tersebut. rumah tersebut sekarang dijadikan tempat wisata dan dirawat dengan baik oleh pemerintah kota bengkulu.

Rumah pengasingan Bung karno di bengkulu ini terletak di jalan Soekarno Hatta no. 2, RT/RW 05/02, kelurahan anggut atas, kecamatan ratu samban, kota bengkulu. Tepat di jalan sebelahnya (tepatnya jalan Fatmawati) terletak rumah istri ketiga bung karno yang juga menjadi penjahit bendera pusaka merah putih yang menjadi bendera Republik Indonesia.

Lukisan Fatmawati
Lukisan Ibu Fatmawati. Sumber: pribadi
Jika Anda bingung, Jalan Soekarno Hatta dekat dengan simpang lima ratu samban. Jika Anda dari bandara fatmawati, Anda membutuhkan waktu sekitar 30 menitan untuk sampai ke lokasi ini.

Anda perlu membayar karcis masuk untuk masuk ke rumah pengasingan bung karno ini. tiketnya adalah Rp 3.000,- untuk orang dewasa, Rp 2.000,- untuk anak-anak, serta ada tarif khusus untuk keperluan bisnis (pre-wedding Rp 150.000,- dan liputan media Rp 200.000,-)

didalam rumah bung karno sendiri terdapat beberapa ruangan, yaitu ruang kerja Bung Karno, ruang tamu, kamar tidur Bung Karno dan Ibu Inggit Ganarsih dan Kamar tidur Ratna Djuami dan Sukarti/Kartika.

Rumah Bung Karno sendiri sudah pernah dipugar sebelum dijadikan tempat wisata, peresmian purna pemugaran rumah pengasingan Bung Karno ini adalah pada tanggal 19 Agustus 1985 oleh menteri pendidikan dan kebudayaan saat itu Prof. Dr. Fuad Hasan.

selain ruangan-ruangan, didalam rumah ini juga terdapat buku-buku koleksi Bung Karno, sepeda onthel Bung Karno, diorama perjuangan kemerdekaan serta baju-baju antik.

Rumah bung karno
Ruang tamu rumah bung Karno. Sumber: pribadi
Rumah yang berwarna putih ini kental dengan arsitektur tempo dulu. Didepan rumah ini terdapat halaman yang cukup luas dan ditanami bunga-bunga sebagai penghias taman.

Jika Anda serius membaca artikel ini, mungkin Anda bertanya mengapa di rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu ini ada kamar Inggit Ganarsih, kamar Ratna Djuami dan Sukarti/Kartika, Siapakah mereka?

Ratna Djuami dan Kartika adalah anak angkat Soekarno, sementara itu Ibu Inggit Ganarsih adalah istri kedua Bung Karno. Mereka menikah pada tahun 1923 yang kemudian bercerai dengan Soekarno pada tahun 1942 setelah menolak dimadu dengan Fatimah setelah menikah hampir 20 tahun.

Fatimah saat itu adalah gadis bengkulu yang berparas cantik, usianya baru 20 tahun saat dinikahi Soekarno, sementara saat itu Bung Karno telah berusia 41 tahun. Soekarno kepincut dengan fatimah, Soekarno pun mengutarakan niatnya kepada Ibu Inggit dan ditolak Ibu Inggit Ganarsih, berbagai alasan diutarakan Soekarno, termasuk salah satunya adalah karena ingin memiliki keturunan.

Siangkat cerita, Ibu Inggit Ganarsih dikembalikan ke rumah orang tuanya di bandung dan Soekarno menikah dengan fatimah pada tanggal 1 Juni 1943 yang kemudian namanya berubah menjadi Fatmawati.

Dari pernikahan itu Bung Karno dikaruniai lima anak, yaitu Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh.

rasanya memang lebih menarik membahas kisah percintaan Sang Proklamator, namun berhubung judul artikel ini kondisi rumah Bung Karno kini di bengkulu, mari kita kembali ke topik pembahasan.

Rumah Bung Karno pada awalnya adalah rumah orang cina bernama Tan Eng Cian, dia adalah pengusaha penyuplai bahan kebutuhan pokok belanda. luas rumah ini adalah 162 m2 dan berukuran 18x9 m.

Berdasarkan sumber yang saya dapatkan, awalnya luas halaman rumah ini adalah 4 hektare, 4 hektare itu setara 4 buah lapangan bola kaki. Sangat luas bukan? namun seiring berjalannya waktu, halaman rumah ini tidak lagi seluas itu, namun tetap saja menurutku halaman rumah pengasingan Bung Karno ini sangat besar.

Jika Anda berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno di bengkulu ini, jangan lupa membeli buah tangan bengkulu yang banyak dijual disepanjang Jalan Soekarno ini. Ada banyak buah tangan yang bisa dibeli disana, seperti kain besurek yang memang menjadi kain khas bengkulu, jeruk gerga, pisang lebong, keripik bledang, kopi, dan masih banyak lagi.

Saya rasa itu dulu yang bisa saya bagikan pada kesempatan kali ini, jika ada tulisan saya yang salah, silahkan tambahkan di kolom komentar. semoga bermanfaat



3 komentar untuk "kondisi rumah bung karno kini di bengkulu"

Agoes 04.49 Hapus Komentar
Mantabs
ietha.ameyza 08.13 Hapus Komentar
Saksi sejarah yg haruabterus dilestarikan
buayajalan.com 09.20 Hapus Komentar
Terima kasih pak