nonton bidar mini di keramasan

Perahu bidar
Bidar mini. Sumber: pribadi
pada peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018, Dinas Pariwisata Kota Palembang mengadakan perlombaan Bidar Mini di derah keramasan, kertapati.

perlombaan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini bertujuan untuk melestarikan budaya setempat. Menurut salah satu panitia, Pada tahun 1982, warga keramasan pernah membawa harum nama bangsa di ajang internasional dalam perlombaan yang hampir sejenis di singapura.

Apakah pembaca sekalian sudah tahu apa itu bidar? Bidar sendiri adalah singkatan dari Biduk Lancar. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bidar diartikan sebagai perahu perang; sampan bidar.
Perahu bidar
Peserta bidar mini wanita. Sumber: pribadi
dari informasi yang aku baca, bidar dahulunya digunakan sebagai sampan untuk kurir mengantar barang. wajar saja, perahu bidar memang didesain sangat ramping yang memungkinkan bisa sangat cepat saat berjalan diatas air.

Apabila menilik ke perahu modern, bidar ini mirip seperti perahu kano versi klasik.

Perlombaan perahu bidar  sendiri memang rutin dilakukan di Kota Palembang, biasa dilakukan saat perayaan Hari Kemerdekaan. Pada prlombaan Bidar perayaan Hari Kemerdekaan, ukuran bidar adalah ukuran sesungguhnya, jika aku tidak salah, untuk satu buah perahu bidar diisi hingga 32 orang pendayung yang terdiri dari 16 kanan 16 kiri.

Lalu apa bedanya dengan Bidar Mini? Bidar Mini sendiri mirip dengan Bidar biasa, letak perbedaannya hanya pada ukuran saja dan jumlah pendayung. Bidar Mini biasa didayung oleh 5 orang saja dan hanya satu banjar ke belakang.

Untuk daerah keramasan sendiri, jujur aku sudah sangat sering melihat perlombaan perahu bidar. bisa dikatakan setiap minggu ada saja warga setempat yang bermain bidar. Jadi Bidar sendiri sudah menjadi budaya warga keramasan. terkadang tidak ada perlombaan pun mereka juga tetap bermain bidar. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa di daerah itu saya rasa rata-rata bisa bermain bidar.
Perahu bidar
Penonton bidar mini. Sumber: pribadi
Di daerah keramasan sendiri warga setempat biasa bermain bidar di wilayah jembatan kayu keramasan. Kita juga bisa melihat perlombaan bidar ini dari atas jembatan di daerah musi II. Bukan jembatan Musi II ya, tapi jembatan dekat flyover keramasan.

Jarak perlombaan bidar mini bisa disesuaikan oleh peserta sendiri, namun biasanya sekitar 500 meter-an. (koreksi saya jika salah, sebab saya biasa hanya penonton tanpa pernah bertanya-tanya ke warga setempat detail perlombaannya).

Kembali ke topik awal, karena saya membahas perlombaan bidar mini yang diadakan Dinas Pariwisata Kota Palembang, hhe..
Perahu bidar
Penonton bidar mini. Sumber: pribadi
Perlombaan Bidar Mini kali ini diikuti oleh Pria dan Wanita. Perlombaan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB hingga sore hari.

Saya salut dengan Ibu-ibu di wilayah keramasan, tenaga mereka kuat-kuat untuk mendayung perahu. Pada perlombaan kali ini ada 9 perahu bidar wanita yang ikut perlombaan. Babak awal kualifikasi, dilanjutkan semifinal kemudian final. satu kali pertandingan melepas dua perahu bidar, jadi siapa yang menang akan masuk ke babak selanjutnya.

Jujur saja aku tidak menonton hingga perlombaan habis, aku hanya nonton beberapa kali pertandingan, jadi aku tidak tahu siapa juaranya.

Start dimulai dari ilir ke ulu di jembatan kayu keramasan,. Jadi, bisa dikatakan perlombaan Bidar Mini kali ini melawan arus sungai musi. Perlombaan Bidar memang biasa dilakukan saat menjelang sore hari, hal ini dikarenakan arus sungai musi sudah mulai agak tenang saat sore hari.
Perahu bidar
Ada peraturan yang tidak boleh dilakukan saat perlombaan Bidar Mini ini, yaitu peserta tidak boleh terrlalu pinggir ke daratan. Mengapa Demikian? Arus sunngai dipengaruhi seberapa jauh dari daratan. semakin tengah Anda maka arus semakin kuat begitu sebaliknya. Jadi, jika peserta terlalu pinggir dengan daratan akan didiskualifikassi, sebab arus dipinggir lebih tenang dan mempengaruhi kecepatan bidar.

Lain halnya jika perlombaan dilakukan mengikuti arus sungai, maksudnya dari Ulu ke Ilir. Jika perrlombaan Bidar Mini dilakukan dari ulu ke ilir mengikuti arus sungai, maka semakin tengah Anda semakin baik, karena arus tengah lebih deras dari arus pinggir dan akan membantu perahu bidar Anda lebih cepat menuju garis pinggir.
Perahu bidar
Jembatan kayu keramasan. Sumber: pribadi
ternyata hukum fisika sngat berpengaruh ya disini. Ternyata tanpa disadari warga keramasan sangat ahli di bidang fisika, hhe..

Perlombaan final Bidar Mini dilepas langsung oleh Walikota dan Wakil Walikota Palembang Harnojoyo dan Fitrianti Agustiinda.

Perlombaan Bidar ini memperebutkan hadiah juara 1 sebesar Rp 3.000.000,- juara 2 Rp 2.750.000,- juara 3 Rp 2.500.000,-.

Perlombaan kali ini hadiahnya cukup besar., maklum saja yang mengadakan adalah Dinas Pariwisata. Tapi yang perlu digarisbawahi disini adalah warga setempat selain mengejar hadiah perlombaan, mereka sudah melestarikan budaya perahu bidar ini.

Letak geografis kelurahan keramasan yang berada disepanjang pinggiran sungai musi, memang mempengaruhi budaya yang ada.

Aku sangat senang meihat ada suatu daerah yang masih setia mempertahankan budaya nya ditengah kemajuan jaman yang banyak merusak budaya Indonesia.
Perahu bidar
Peserta bidar mini wanita. Sumber: pribadi
Oke sekian dulu share nya, maafkenlah tulisannya tidak lengkap sebab aku memang tidak menonton hingga perlombaan selesai.

baca juga: main ke kampung arab 13 ulu

Posting Komentar untuk "nonton bidar mini di keramasan"